HAPPy rEAd!ng...

iluV u

♀♂

░░░░░░░░░░░░░░░░░░░░░░░░░░░░░░░

Sabtu, 04 Juni 2011

Angin Senja

Ebout My Friend_Fersi Cerpen
M!_Ta(….ємЈΞ)
"Aku Sangat merindukanmu!" Ucapku berkali-kali! Kini Dita dan Nala tak lagi berada bersamaku. aku benar-benar merindukan mereka. Kalimat itu selalu kutemani dengan air yang siap terjun bebas dari mataku. bukan ingin meratapi! hanya saja aku kehilangan keberadaan mereka. Sahabat terbaik yang pernah kumiliki. sahabat yang selalu ada dalam hatiku sampai saat ini.
"Kau tau mengapa aku masih menginginkanmu?" Ucapku lagi. kali ini air dalam mataku telah tumpah. "Karena kalian berbeda! dan aku sayang kalian" Kalimatku melanjutkan. Hatiku perih, ada luka yang menganga. andai aku bisa kembali bersamanya, mungkin aku tak akan merasa sesepi ini.
Aku tak bisa kembali pada massa ketika mereka masih ada. begitupun pada saat aku tak melakukan apa yang sebenarnya ingin kulakukan untuk mereka. "Aku selalu membuat mereka marah dan tidak suka!" Aku ingat ketika kita bertiga benar-benar terpisah karena sebuah masalah. lumayan, dapat merenggangkan hubungan kita selama beberapa minggu kala itu.
tapi tak kusangka. kita kembali dipertemukan dalam saat dan moment yang sama. PERSAHABATAN dan PERSAUDARAAN. Mereka bukan sekedar Sahabat untukku melainkan bagian keluarga bagiku. Hatiku telah terhimpit duka! kala kalian semua jadi berbeda, membuatku selalu bertanya-tanya mengapa.
Taada yang mau berbagi, begitupun sudi untuk kembali. aku bukan apa-apa lagi. dan sudah tak berada disini(Baca; hati kalian). "Akh! Ini pilihan kalian. kalian berhak untuk apapun" Sambutku kalut. "Tapi kalian tidak berhak untuk membiarkanku untuk membenci kalian. apa lagi putus hubungan" Aku berteriak sangat kencang. entah apa ada yang akan membuatku gila, atau apa akan ada yang menganggapku tak berdaya.
"Aku akan menyimpan semua kenangan. dan tak melupakan kalian"...
"Aku... Aku... Akan tetap menjadi sabat kalian"
Isakku jelas terdengar. resah ku ungkap semua susah. payah aku menjadi pasrah. Lewat kenangan aku hanya sedang ingin  kembali, berarti sedang bersama mereka lagi. saat yang sama! situasi yang sama dan masih dengan perasaan yang sama.
Kudongakkan pandanganku. meliantasi awan-awan yang berbatas di langit lepas. membayangkan mereka ada dalam dekapku, tetap sebagai sahabat terbaikku dan sebagai sahabat terbaik mereka.
"Terimakasih" Sambil kututup mata ini. ku hembuaskan segala keraguanku,dan berkata dalam hati "i will always frend forever" Sambil menikmati angin senja yang terus berhembus kearahku.
See This,

Senin, 30 Mei 2011

ILMU DARI MEREKA(Ke-2 Orang Tuaku)


By; M!_T@

Aku adalah seorang anak yang sangat dicintai kedua orang tuaku. Bukan karena tidak pernah dimarahi ataupun tidak pernah dinasehati. Tapi karena mereka selalu mau memaafkanku ketika aku sedang bersalah dan mau mengoreksiku ketika aku melakukan kekeliruan, dan satu hal, mereka tidak pernah segan untuk mengakui sebuah kesalahan.

Mereka mengajariku kata maaf dan memaafkan lewat sikap mereka. Itu adalah pelajaran yang sangat berarti untukku, ketika aku terlibat dalam situasi yang akan membawaku pada massa kata maaf dan memaafkan itu dibutuhkan.

Maaf dan memaafkan adalah pemberian yang paling tak ternilai, karena tidak akan didapat dengan sebuah bayaran. Mereka mengajarkanku sebuah nilai yang tidak bisa diukur dengan materi. Karena maaf dan memaafkan hanya akan ada dari dalam hati.

%%%

Aku adalah seorang anak yang sangat dicintai kedua orang tuaku. Bukan karena diberi lebih materi ataupun diberi fasilitas lebih. Tapi karena mereka mau membiasakanku memberi kelebihan yang kumiliki untuk orang lain yang lebih membutuhkan.

Mereka pernah berkata “Uang yang kita miliki bukan sepenuhnya hak kita, ada sebagian hak anak yatim, janda, dan fakir miskin. Maka gunakan uangmu dengan baik, insyaallah uang itu akan membawa kebaikan untukmu” Tanpa sadar mereka telah mengajariku kesederhanaan, sedekah, kedermawanan, keikhlasan, empati, agama dan banyak hal yang terkandung dalam kata-katanya.

Tapi meskipun begitu. Mereka tak pernah berkata tanpa mau berbuat. Mereka cukup baik untuk menjadi tauladan untukku. Hingga aku lebih mengerti dalam mengartikan tiap kata-katanya.

Dan berani mengaplikasikan kata-katanya dalam tindakan yang bisa aku lakukan. Senyum juga salah satu sedekah. Selama aku bisa memberikannya, aku tak pernah ragu untuk melakukannya. Ini karena mereka! Kedua orang tuaku, yang mengajarkannya.

%%%

Aku adalah seorang anak yang sangat dicintai kedua orang tuaku. Bukan hanya karena dimanja dan dianak emaskan. Tapi karena mereka memperlihatkan padaku arti dari sebuah tanggung jawab besar.

Ada yang baru aku sadari, mendidik anak ternyata tidaklah mudah dan tidak selalu berjalan sesuai aturan tuhan. Tapi anak adalah ujian yang akan mengumpulkan masalah-masalah untuk segera mereka selesaikan.

Oleh karena itu mereka mendekapku ditiap kaki anaknya ini bergeser, entah kedepan maupun kebelakang. Bukan untuk mengekang, atau membatasi setiap keinginan. Melainkan untuk membatasi kebebasan yang akan aku lakukan.

Setelah aku tidak mengalami hal-hal buruk yang teman sebayaku  mengalaminya, seperti terkontaminasi hal-hal yang tidak baik semisal drugs, memakai obat-obatan terlarang, free sex dan yang lain.

Itulah makna yang kini kurasakan dari proteksi yang pernah mereka berikan. Aku bisa mengetahui ini tentu tidak terlepas dari komunikasi yang terjalin baik antara kedua orang tua dan anak. Ini juga mereka yang mengajarkan.

%%%

Aku adalah seorang anak yang sangat dicintai kedua orang tuaku. Bukan karena terus dibekali kepuasan dan dihiasi kebahagiaan. Tapi karena mereka membekaliku dengan semangat, terus berjuang dan tak kenal lelah. Begitupun dengan situasi sulit dan ketidak nyamanan.

Awalnya aku pikir jahat, membiarkan seorang anak tertatih-tatih sendiri saat ingin belajar berjalan. Tapi yang aku rasakan sekarang adalah “Andai mereka tidak pernah membiarkanku melakukan hal sendiri. Entah sampai kapan aku akan berhasil menyeleseikan masalahku tanpa bantuan orang lain”

Mereka mengajariku arti kedewasaa. Orang yang dewasa memang hanya tau mana yang salah dan mana yang benar. Tapi tidak melakukan dan mengatakan hal yang selalu benar.

Mereka membekaliku kemandirian, dan pengalaman. Tentu itu adalah pegangan kuat untuk mendapat kepuasan dan kebahagiaan. Ini juga salah satu pemberian yang diberikan oleh ke-dua orang tuaku.

%%%

Aku adalah seorang anak yang sangat dicintai kedua orang tuaku. Bukan karena aku selalu mencukupinya ataupun telah membalas semua kebaikannya. Tapi melainkan karena allah.

Mereka memperlihatkanku arti sebuah kesabaran. Menghadapi tiga anak yang tidak cukup memenuhi keinginan hati mereka. Mereka tak pernah memaksakan kehendaknya ataupun memberi pilihan yang mutlak harus mengikutinya.

Mereka adalah kedua orang tua yang paling sabar dalam hidupnya yang mampu menghadapi kami anaknya. Salah satunya aku. Meskipun dengan ketidakpuasan dan kekecewaan yang bertumpuk-tumpuk. Mereka tetap bersabar untuk tetap membesarkan kami/aku, menghidupi kami/aku, menyayangi kami/aku dan mampu menjadi bagian kebahagiaan kami/aku.

Sikap tidak baik kami, tidak pernah dibalas dengan sikap yang tidak baik terhadap kami. Itu bukti mereka mencintai kami/aku karena allah. Jika tidak, akan banyak hal yang bisa terjadi dalam rumah tangga yang kita jalani.

Seperti maraknya pembunuhan yang dilakukan seorang ayah terhadap anaknya, atau penganiayaan yang dilakukan seorang ibu kepada anaknya. Tapi mereka! Keadaan apapun dan dalam situasi apapun. Mereka tetap mau bersama kami/aku sebagai orang tua. Yang mau mendengarkan keluh kesah kami/aku, yang mau dibagi duka dan lara kami/aku, dan keburukan sekaligus ketidak baikan kami/aku.

Mereka mengajarkanku banyak hal yang tak bisa aku pelajari dibangku sekolah, perkuliahan, dan lapangan kerja. Dan merekalah yang mengajarkanku itu sebelum aku mulai mengenal pelajaran bangku sekolah, perkuliahan dan juga lapangan kerja.

Pelajaran yang menjadi podasi paling kuat dalam prinsip seseorang, pelajaran yang tertanam dalam sebelum banyaknya pelajaran-pelajaran yang lain datang. Pelajaran yang akan membawa kita pada suatu hal yang tak bisa diganti oleh hal lain yang dapat kita miliki seperi efektifitas dan efisiensi yang aku pelajari dalam ilmu ekonomi, menejemen kalbu dalam ilmu agama. Dan kontraksi atas apa yang disebut sebab-akibat.

Hidup selalu memiliki jalannya sendiri, kamipun sebagai anaknya tentu punya arah yang berbeda-beda yang ingin kita tuju. Tapi ketika hal baik sudah ditanam oleh kedua orang tua sejak kecil. Insya Allah kebaikan itu akan terus melekat dalam diri seorang anak(Amin).

Dan aku sebagai seorang anak yang telah dilahirkan dikeluarga mereka(Kedua orang tuaku) aku sangat bersyukur dan berterimakasih kepada kedua orang tuaku yang telah mengajariku tentang banyak hal yang baik. Dan memperlihatkan padaku apa-apa yang baik.

Biarlah kami sebagai anaknya mulai memilah-milah mana yang akan kami ambil untuk menemani kami berjalan menuju masa depan. Tapi budi kebaikan mereka yang sudah diajarkan tak akan termakan oleh waktu dan terkikis oleh zaman.

 

Specialy For My ParentBottom of Form

Cari Blog Ini